Sejarah CISV Indonesia

CISV Indonesia (CISV INA) didirikan pada Oktober 1991 oleh Hestia Utomo. Setelah pertama kali mendengar tentang CISV pada tahun 1990 ketika menghadiri seminar di luar negeri, beliau berhasil mengirim delegasi Indonesia pertama ke program Village di Swedia pada tahun 1991. Pengalaman luar biasa mereka mendorong Hestia dan teman-temannya untuk mengembangkan CISV lebih lanjut di Indonesia.

Sejak itu, CISV INDONESIA telah tumbuh terus menerus. Pada Juni 1992, dua delegasi dikirim ke Village di Swedia dan di Chattanooga (AS) dan pada Agustus 1992, Hestia Utomo mempresentasikan CISV INDONESIA pada Pertemuan Dewan Internasional di Tokyo, Jepang.

Pada bulan November 1992, dua Chapter dibentuk: Chapter Krakatau (Jakarta Selatan dan Jakarta Timur) dengan Rose Marie Kartodirjo sebagai Presiden, dan Chapter Cendrawasih (Jakarta Utara dan Jakarta Barat) dengan Mira Wisendha sebagai Presiden, sementara Hestia menjadi Presiden Asosiasi Nasional CISV Indonesia.

Pada bulan Januari 1993, dengan bantuan sahabat kami Carol Daniels (CISV USA), CISV INDONESIA dibentuk sebagai sebuah yayasan di depan notaris dan pada tahun 1995 organisasi tersebut terdaftar di Departemen Pendidikan Indonesia. Pada bulan Agustus 1996, CISV INDONESIA dipromosikan ke kategori B, yang berarti Indonesia memiliki hak untuk memilih dalam Rapat Dewan Internasional (International Board Meeting).

Sejak awal, CISV INDONESIA berpartisipasi secara teratur dalam IBM tahunan. Pada tahun 1996, CISV INDONESIA mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah Lokakarya Asia Pasifik di Jakarta. CISV INDONESIA melanjutkan komitmennya untuk mengikuti program-program CISV seperti Interchange, Summer Camp, Seminar Camp, Village, dan lain-lain. Salah satu tahun yang paling menarik bagi CISV INDONESIA adalah tahun 2001 ketika CISV INDONESIA berhasil menyelenggarakan program Village bernama Gado-Gado Village di Jakarta. Pada tahun yang sama, CISV INDONESIA harus berduka atas wafatnya sang pendiri, Hestia Utomo.

Sampai hari ini, CISV INDONESIA terus berpartisipasi secara berkesinambungan dalam semua program yang tersedia dalam semangat CISV. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1965 Indonesia mengirimkan delegasi pertama ke suatu Village di luar negeri, kemudian pada tahun 1978 delegasi lain dikirim ke Jepang tetapi pengiriman berhenti setelah itu dan tidak ada kemajuan sampai Hestia Utomo mengembangkan bentuk organisasi ini di Indonesia.